Jatuh Dan Menanglah...

Tak ada manusia yang tak pernah melakukan kesalahan
Hanya saja, bagaimana kau bangkit dan bertahan untuk melupakan adalah satu cara agar kau dapat menang.
Menang ? Ya, menang.
Menang bukan saja hanya didapat bagi orang-orang yang selalu berhasil mendapatkan tujuannya.
Itu semua tergantung dari sudut mana pandangan mu meletakkan nilai-nilai kemenangan.

Bagiku, suatu kegagalan adalah awal kemenangan.
Asal kau berubah.
Asal kau mampu keluar dari kubangan hitam rasa sakit itu.
 
Rasa bersalah yang tak kunjung usai.
Penyesalan yang tak ada habisnya.
Berfikir kenapa semua harus terjadi kepadamu.
Padahal rangkulan Tuhan mu sudah menyapa.
Tapi kau terus tertunduk layu.
Bagai Tuhan tak mendengar semua keluh kesah mu.
Isyarat apa lagi yang harus ditunjukkan Tuhan ?
Jika sedih mu pun tak membawa mu kepada Nya.
Cukupkanlah sudah kelupaanmu pada Pencipta saat kau senang.

Berlapang dada lah.
Coba sekali kau bangun lebih pagi.
Lihat lah ke atas.
Betapa indahnya Tuhan menggoreskan warnanya
Awan putih yang berpelukan dengan birunya langit
Kicauan burung membuka hari
Juga desauan angin yang menari di dedaunan

Sedih mu hanya ada di hatimu, jauh dan tersembunyi
Maka janganlah kau tampakkan
Karena kiranya hati hanya segenggam saja
Ia tak pantas menggenggam bebasnya harimu
Ia tak cukup kuat menelan kebahagiaanmu
Cukuplah sudah sedih yang kau buat itu
Dunia mu sangat berwarna.
Hanya saja kau terus terpaku pada sakitmu.

Pun ketika hujan turun.
Coba kau lihat air yang jatuh.
Ia jatuh berjuta-juta kali.
Dan tak pernah menyalahkan langit.
Ia bersyukur, hilangnya massa dan kelam di awan
Agar bumi kembali terang
Maka ia harus membunuh dirinya sendiri
Walau ketika ia jatuh
Airnya tidak akan terkenang lagi seperti saat mendung
Wujudnya melebur ke tanah untuk menyuburkan sang tumbuhan
Dirinya juga jatuh ke selokan membantu membersihkan alur
Massanya mengalir ke sungai dan berujung di laut
Tidak ada yang merasakan sakitnya
Yang terlihat hanyalah hasil saja
Walau tak jarang hadirnya tak diinginkan
Ia tak jera untuk datang kembali
Pun kadang karena terlalu cerianya
Hujan membawa derita
Bagi keadaan yang tak siap untuk membendungnya
Kau mesti belajar dari hujan.

Menangislah kalau kau rasa sakit di hati mu
Lepaskanlah sedihmu itu
Tapi hentikanlah jika air mata mu pun tak keluar lagi
Mata mu sedang mengisyaratkan untuk henti
Sudahilah saat kau lelah
Tidurlah.
Harapkanlah mimpi yang indah.
Hingga saat kau bangun, sedihmu tak perlu lagi kau rasa
Kau tak boleh terus mengulang kesedihan yang sama
Bahkan lelucon yang diceritakan berulang-ulang
Tak akan terus membawa gelak tawa penontonnya
Lantas kenapa sakit yang hanya sekali
Tapi kau ratapi berulang kali ?

Sudahlah teman.
Saat kau merelakan salah dan sedih mu.
Sesungguhnya kau sudah menang.
Karena kau berhasil berdamai dengan masa lalu.
Masa lalu tak harus kau bawa kesini.
Kau hidup hari ini.
Hari ini yang akan menentukan masa depan.
Bukan masa lalu yang sudah pergi dan tak bisa kau putar kembali.

Masa depan mu masih sangat cerah.
Menangmu itu kau dapat saat kau berhasil menggunakan hari ini dengan hal yang pantas
Sehingga ketika kau sudah berada diatas
Kau ingat dengan kesalahanmu dulu kala
Teman, kita, anak muda
Wajar melakukan kesalahan
Jelas kita tak punya pengalaman
Karena kita menawarkan masa depan

Maka bersyukurlah
Kesalahanmu kau jadikan hikmah
Hingga bisa menjadi sesuatu yang kau kenang
Agar menjadi pelajaran bagi kebanyakan orang  
Pun tulisan ini ku buat
Agar kau, temanku, mengerti
Bahwa salah, sedih, sesal itu hanya perlu kau beri senyuman
Karena kau pasti kan berhasil melupakan
Berlalu dan tak berada di situ lagi.
Lupakan dan sudahi.
Hilangkan sedih dan kecewamu sejak detik ini

Hingga suatu hari banyak yang tersadar dan berkata
Ku lihat kini kau telah berbeda
Kau sudah bergerak dari lembaran kelam.
Dan saat itulah, jatuh mu kau sulap menjadi kemenangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pisang Cavendish

Lanjutkan Mimpimu

the first book in 2k18 - Tentang Kamu